Sayang, Mari bicara tentang esok dan berhentilah bicara tentang kemarin. bukankah kemarin telah usai? saat kau tertidur lelap setelah birahi mengerang bersama tubuhmu yang mengejang. bersama benih yang sengaja tak kutanam di rahim mu?
ya, sekali lagi kutegaskan bahwa kemarin sudah usai sayang. kemarin sudah lewat. dan kemarin banyak kejadian yang terlambat. di sini kita sekarang. di satu titik baru dimana kita harus memulai lagi semuanya. memulai semua yang kita kira tak akan pernah kita rasa lagi. semua yang pernah kita tepikan atas nama sakit hati. dan semua yang kita anggap akan selalu menyakiti kembali. tapi kita berhasil tiba di hari ini. hari yang membuat kita memilih untuk hidup kembali.
ya, sekali lagi kutegaskan bahwa kemarin sudah usai sayang. kemarin sudah lewat. dan kemarin banyak kejadian yang terlambat. di sini kita sekarang. di satu titik baru dimana kita harus memulai lagi semuanya. memulai semua yang kita kira tak akan pernah kita rasa lagi. semua yang pernah kita tepikan atas nama sakit hati. dan semua yang kita anggap akan selalu menyakiti kembali. tapi kita berhasil tiba di hari ini. hari yang membuat kita memilih untuk hidup kembali.
di sini kita berujar tentang besok dan berhenti berujar tentang kemarin. kemarin sudah pergi. kemarin sudah tak terlihat. dan kemarin sudah melepaskan rasa-rasa yang tertambat. sekarang kita bersama. sekarang atas nama "kita" yang merupakan persatuan dari kamu dan aku. dan sekarang adalah tentang harapan yang kemarin sudah terlupakan. harapan yang pernah sengaja dihilangkan. harapan yang terlalu lama dibekukan. tapi kita berhasil mengembalikan setiap harapan atas nama masa depan.
mari bicara tentang besok. tentang menjadi bersama tanpa dibayangi yang kemarin. menyatukan sisa keberanian dan sisa keinginan untuk kembali percaya pada rasa itu. asalkan bersamamu, aku tau aku bisa untuk melupakan bayang kelabu dari masa lalu. apa kamu percaya aku?
**Ku katakan pada satu masa saat Jack Daniels menemani aku dan kamu..
0 Celoteh:
Post a Comment