Friday, May 1, 2009

E1064 - MAK ITAM



Bagi sebagian orang, nama ini mungkin asing. Bisa memiliki banyak arti. Tapi di awal tahun 2009, nama Mak Itam sudah tak asing lagi di telinga dan mulut masyarakat Kota Sawahlunto. Dan bukannya tak mungkin nama ini bergema seantero Sumatera Barat dan juga Indonesia dan beberapa negara tetangga. Begitu hebat pemilihan nama Mak Itam sehingga nama tersebut ikut andil mengangkat dan memperkenalkan Kota Sawahlunto sebagai daerah tujuan wisata sejarah. Media cetak, televisi dan radio banyak yang menulis tentang mak itam ini. Bahkan di kalangan blogger, nama ini pun mulai di bicarakan.

Apa dan Siapa ?

Mungkin timbul pertanyaan bagi anda yang mungkin baru kali ini mendengar nama Mak Itam. Apa dan siapakah dia ? Apa kehebatannya ? Kenapa Mak Itam menjadi sorotan bagi para wisatawan local ataupun mancanegara ? mungkin saya bias sedikit menjelaskan sejauh apa yang saya tau..


Mak Itam adalah sebuah Lokomotif Uap Seri E1060 Jerman tahun 1965, dulunya digunakan untuk menarik gerbong-gerbong berisi batubara dari Kota Sawahlunto menuju Pelabuhan Emmahaven (saat ini bernama : Teluk Bayur), di Padang. Sejak tak ber-operasinya aktivitas transportasi yang menggunakan kereta api di Sumatera Barat, akhirnya Mak Itam dibawa dan di simpan di Museum Kereta Api Ambarawa, Jawa Tengah.

Saat ini, Mak Itam kembali ke Kota Sawahlunto. Atas gigihnya Wako Amran Nur dan Masyarakat Peduli Kereta Api Sumatera Barat (MPKS) melakukan negosiasi dengan pemerintah pusat, terutama menteri perhubungan dan pihak KAI (Kereta Api Indonesia). Dan yang lebih hebatnya lagi, Bapak Wapres Jusuf Kala akhirnya ikut memfasilitasi kepulangan Mak Itam ini.

Berbagai acara menyambut kedatangan Mak Itam pun digelar. Masyarakat Sawahlunto tampak sangat antusias dan ikut bersuka cita menyambut kepulangan Mak Itam ini. Promosi pun ditingkatkan guna memberikan informasikan kepulangan Mak Itam ke seluruh penjuru daerah, segala bentuk media dan segala bentuk promosi lainnya. Hebat..!!

Dalam sambutannya, Wako Sawahlunto, Ir. Amran Nur mengatakan dengan tegas kalau Mak Itam ini memiliki ruh yang akan mengembalikan kenangan yang pernah terjadi di kota penghasil batubara ini. Mak Itam adalah ikon pariwisata di Sawahlunto yang akan meningkatkan jumlah kunjungan wisata di kota itu.

"Hari ini (15 Desember 2008) adalah catatan sejarah baru bagi Kota Sawahlunto. Loko uap yang sudah direncanakan dipulangkan sejak tiga tahun lalu baru terwujud sekarang. Sudah dua kali pergantian menteri tapi akhirnya baru bias pulang sekarang.." ucap Amran Nur saat itu.

"Lokomotif ini adalah benda yang memiliki nilai sejarah tinggi. Benda buatan Jerman ini sangat berarti, sebab sewaktu pertama kali diangkut ke Sawahlunto, ia dilepas dengan lagu kebangsaan Jerman yang diiringi orkestra," katanya.

Menurut Direktur Pengembangan Usaha PT. Kereta Api Indonesia, Julison Arifin, loko uap ini termasuk loko uap tua di dunia. Untuk Indonesia, loko uap seusia ini hanya dua. Satu lagi berada di Taman Mini Indonesia Indah, yang hanya sebagai pajangan. Dan loko uap ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang besar seperti sewaktu dioperasikan dulu.

Launching pengoperasian Mak Itam diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia, didampingi Gubernur Sumatera Barat dan beberapa deretan astis ibukota.

Penulis : Seeget
Do you like this post?

0 Celoteh:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews