Setinggi apa kau akan terbang, kawan?
apakah sudah terlalu tinggi
hingga kau tak mampu lagi mengenali aku yang berada di bawah sini?
apakah kau terlalu tinggi
hingga tak lagi bisa mengingat semua kenangan masa indah yang pernah kita jalin?
dimana dirimu, kawan?
apakah kau telah jauh diatas
sehingga tak bisa ku jangkau lagi dengan senyum dan sapa dariku?
tak terdengarkah suaraku
yang telah berteriak serak memanggil namamu
di tengah kubangan lumpur tempat kita bermain dahulu?
apa yang kau dapatkan diatas sana, kawan?
adakah kau dapatkan ketenangan diantara kaki mu yang tak lagi menapak?
dapatkah kau raih ketenangan jiwa yang begitu damai
saat sayap lemahmu mengepak?
atau begitu indahkah dunia atas sana yang tak sama dengan dunia bawah sini?
hingga kau tak peduli walau kaki mu tak menjejak ke bumi.
dirimu memang telah terlalu tinggi terbang mengangkasa.
terlalu jauh untuk ku rengkuh.
bahkan gelombang suaraku akan membutuhkan waktu lama untuk sampai di telingamu.
atau bahkan mungkin tak pernah sampai padamu.
walau pita suaraku telah putus untuk memanggil nama mu.
Mataku tak lagi tajam melihat mu yang terbang tinggi.
terlalu silau terhalang cahaya mentari.
bahkan tebalnya kabut dan awan telah menyarukan wujudmu.
tapi, kawan.
setinggi apa pun kau akan terbang dan sejauh apapun itu.
aku berharap kau mampu untuk kembali ke tempat kuberdiri.
kembali menginjak bumi.
dan bermain dikubangan lumpur yang pernah kita nikmati.
mengingat kembali siapa dirimu
saat tanganku masih memeluk pundakmu yang rapuh.
semoga!
On Earth : **angkuhmu kini**
0 Celoteh:
Post a Comment